Biografi





Ringkasan hidup Maria Valtorta

Maria Valtorta lahir pada tanggal 14 Maret 1897 di Caserta, Italia. Ayahnya, Yosef, seorang staff militer yang ditempatkan sementara. Ibunya, Iside Fioravanzi, seorang wanita berpendidikan dan seringkali bertindak kejam, bertindak seolah-olah Maria bukanlah anak yang dilahirkannya, dan ia menyewa seorang perawat yang menyusui dan merawat Maria. Segera setelah kelahirannya, mereka pindah ke Faenza, dan di bulan September 1901, keluarga itu dipindahkan ke Milan. Di sana, Maria, berusia  4 tahun lebih, mulai masuk Taman Kanak-kanak yang dikelola oleh suster-suster Ursulin. Di sana, ia menulis: “Aku bertemu wajah Tuhan dan kasihNya,” dan “Aku tidak pernah melepaskanNya”

Pada usia 7 tahun, di bulan Oktober 1904, Maria masuk ke lembaga suster-suster Marcelline untuk memulai pendidikan sekolah dasarnya. Pada tanggal 30 Mei 1905, Maria menerima Sakramen Konfirmasi di tangan Pelayan Tuhan, Kardinal Ferrari. Sakramen Konfirmasi, katanya, “Pentakosta-ku”. Beberapa tahun kemudian, keluarganya pindah ke Voghera dimana Maria menerima Komuni pertamanya pada usia 10 tahun pada tanggal 5 Oktober 1908. Pada hari itu persatuannya dengan Yesus menjadi “sempurna”.

Ia masuk ke sekolah suster-suster St. Bartolomea Capitanio di Monza pada tanggal 1 Mei 1909 pada usia 12 tahun. Ia tinggal di sana selama 4 tahun, dan dipandang oleh semua orang sebagai teladan. Selama waktu itu, ia diterima di konggregasi Puteri-puteri Maria (Daughters of Mary). Pada tahun 1911, ia memperoleh ijazahnya di bidang studi teknikal. Selama dua tahun berikutnya ia melakukan studi-studi tambahan di dalam sastra dan sejarah berbagai negara. Keluarga Valtorta pindah lagi pada tanggal 1 Maret 1913, kali ini ke Florence; Maria hampir berusia 16 tahun. Gaya hidupnya tetap seperti ketika ia kuliah. Dua kali, di tahun 1914 dan 1919 dalam hal ini, ibunya, dengan alasan-alasan yang egois, memutuskan pertunangan-pertunangan Maria dengan dua laki-laki muda yang baik dengan tanpa belas kasih dan secara brutal.

Dari awal November 1917 sampai musim panas di tahun 1920, Maria dengan sukacita mengorbankan waktunya di dalam rumah sakit-rumah sakit perang dengan para perawat Samaritan. Di sana ia mendapat flu Spanyol yang berat. Setelah ia sembuh dari flu tersebut, di bulan September 1920, sepupunya, Belfanti mengundangnya ke Reggio di Calabria. Hampir 2 tahun kemudian, di tahun 1922, ia kembali ke Florence. Di musim semi di tahun 1923, Maria Valtorta melakukan persembahan awal akan dirinya sendiri kepada Tuhan.

Bulan Oktober 1924, keluarga Valtorta menetap di Viareggio dimana Maria tinggal di sana sampai akhir hidupnya. Di Viareggio, pada tanggal 28 Januari 1925, mengikuti teladan Santa Teresa dari Lisieux, Maria mempersembahkan dirinya sendiri sebagai korban Kasih yang penuh belas kasih. Ia membarui persembahannya ini setiap hari sampai akhir hidupnya.

Bulan Desember 1929, ia bergabung dengan Aksi Katolik dan bekerja penuh semangat selama 3 tahun sebagai seorang utusan budaya dari orang muda Katolik, memberikan sejumlah presentasi dan konferensi. Pada tanggal 1 Juli 1930, Maria mempersembahkan dirinya sendiri sebagai seorang “korban kepada keadilan Ilahi.” Dan, Keadilan Ilahi tidak mengasihaninya: penderitaan secara fisik dan spiritual mulai menghujaninya, dan meningkat sampai titik dimana tanggal 4 Januari 1933 ia tidak dapat meninggalkan rumahnya. Dari tanggal 1 April 1934 sampai ia meninggal (yaitu selama 27,5 tahun), ia terpaksa menetap di tempat tidurnya.

Di tahun 1942, ia mulai menerima penglihatan-penglihatan (visiun) akan kehidupan Tuhan kita, dimana ia diminta untuk menulisnya, yang kemudian menjadi sebuah seri buku yang hebat dan tak terlupakan berjudul “The Poem of the Man-God” (Puisi dari sang Manusia-Tuhan). Di visiun-visiun yang tak terhitung banyaknya, ia diletakkan di tengah visiun tersebut, hampir sebagai seorang pengamat, sehingga ia melihat pemandangan-pemandangan dan mencium berbagai maca bau yang terjadi di visiun-visiun itu. Penjelasan-penjelasannya akan abad pertama Israel berisi penjelasan-penjelasan dan detil-detil luar biasa yang telah dipelajari oleh para ahli arkeologi dan para ahli dari berbagai ilmu pengetahuan alam, dan telah mengejutkan meneguhkan beberapa fakta yang hanya diketahui di dalam beberapa lingkungan kecil para akademik sains.

Sebagaimana Yesus dipaku di salib, juga, selama 27,5 tahun hidupnya, Maria Valtorta terpaku di tempat tidurnya oleh berbagai macam jenis penyakit. Ia mendapatkan pendukung spiritual yang efektif yaitu imam yang bernama Romualdo Migliorini, O.S.M. Pada tanggal 25 Maret 1944, sang imam menerimanya di dalam ordo ketiga dari Pelayan-pelayan Maria (Servants of Mary). Pada waktu itu ia telah menjadi seorang Fransiskan sekular.

Di musim semi pada tahun 1949, Maria Valtorta, menyelesaikan persembahan-persembahan pendahuluannya, dengan sukacita memberikan kepada Tuhan segala sesuatu yang “merupakan miliknya secara ekslusif dan yang telah diterimanya dari Tuhan: kepandaiannya dan kepuasannya melihat pekerjaannya disetujui” (Surat kepada Bunda Teresa Maria dari Santo Yosef, Discalced Karmelit, 18 April 1949). Tuhan menerima Maria menurut kata-katanya. Ia melihat rencana publikasi tulisan-tulisannya ditunda. Kemudian dari tahun 1956 sampai kematiannya, talenta kemampuannya menurun. Ia meninggal di pagi hari pada tanggal 12 Oktober 1961, pada saat itu juga imam Innocenzo M. Rovetti, pemerika dari Ordo Ketiga Pelayan-pelayan Maria, mengumumkan dengan kata-kata merekomendasikan jiwanya: “Berangkatlah dari dunia ini, o Jiwa Kristen.”

Patuh, itulah yang selalu dilakukannya, ia meninggalkan bumi bagi Surga. Orang-orang memperhatikan tangan kanannya – yang dengannya ia telah menulis begitu banyak teks-teks yang menginspirasi – berbeda dengan tangan kirinya, warnanya tetap, lembut dan indah bagai tangan orang hidup dibandingkan tangan seorang yang telah meninggal. Jadi pada akhirnya, tangan itulah yang telah menjadi “Pena Yesus” dihormati oleh Tuhan di dalam suatu testimoni yang berhubungan dengan pengorbanan Maria, yang dibuat dengan kasih dan devosi yang luar biasa.

No comments:

Post a Comment