Saturday, December 29, 2012

1. Pengantar



<<Tuhan telah menciptakan aku sebagai permulaan pekerjaan-Nya>>
(Amsal 8:22)

1. Pengantar
22 Agustus 1944

Yesus menyuruhku: <<Ambillah buku catatan yang benar-benar baru. Tulislah halaman pertama apa yang telah Aku diktekan pada tanggal 16 Agustus. Ia akan dibicarakan di dalam buku ini.>>
Aku patuh dan aku menulis.
------------

16 Agustus 1944

Yesus berkata:
<<Hari ini tulis ini saja. Kemurnian mempunyai sebuah nilai, bahwa rahim seorang mahkluk dapat mengandung Ia yang Tak dapat Terkandung, sebab dia memiliki kemurnian terhebat yang dapat dimiliki oleh mahkluk Tuhan.>>
Tri Tunggal Maha Kudus turun dengan kesempurnaan-kesempurnaanNya, tinggal bersama Tiga PribadiNya, disertai keabadianNya di dalam sebuah ruang yang kecil. Namun Ia tidak merendahkan DiriNya dengan melakukan hal itu, sebab kasih dari sang Perawan dan kehendak Tuhan memperlebar ruang kecil ini sampai mereka memberikannya sebuah Surga. Dan Tri Tunggal Maha Kudus membuat DiriNya diketahui dengan karakteristik-karakteristikNya:
Bapa, menjadi sekali lagi sang Pencipta mahkluk, sebagaimana hari ke-enam Penciptaan, memiliki seorang anak perempuan sejati yang layak dibentuknya seturut gambaran sempurnaNya. Tanda Tuhan terkesan pada Maria secara utuh dan benar-benar,  hingga  hanya di dalam yang Terlahir-Pertamalah ia lebih besar. Ia dapat disebut sebagai yang Terlahir-Kedua dari Bapa karena, berhutang pada kesempurnaan yang diberikan kepadanya dan yang dijaganya, dan terhadap martabatnya sebagai Pasangan dan Ibu Tuhan dan Ratu Surga, ia datang kedua setelah Putera Bapa dan kedua di dalam pikiran abadiNya, yang ab aeterno bergirang di dalam dia.
            Putera, juga menjadi “Puteranya”, telah mengajarkannya, oleh misteri Rahmat, kebenaran dan kebijaksanaanNya, ketika IA masih sebagai satu Embrio, bertumbuh di dalam rahimnya.
Roh Kudus tampil di tengah manusia, bagi sebuah Pentakosta yang lama dinantikan: Kasih bagi “dia yang Dia kasihi”, Penghiburan bagi manusia karena Buah Rahimnya, Pengudusan bagi Kandungan Yang Kudus.
Tuhan, mengungkapkan DiriNya sendiri kepada manusia di dalam bentuk baru dan utuh, yang memulai era Penebusan, tidak memilih bagi tahktaNya sebuah bintang di langit, atau sebuah istana dari seorang yang penuh kuasa. Tidak juga Ia ingin sayap-sayap para malaikat sebagai dasar kaki-kakiNya. Ia menginginkan sebuah rahim yang tanpa noda.
Juga Hawa telah diciptakan tak bercela. Tetapi ia ingin menjadi busuk dari kehendak bebasnya sendiri. Maria, yang hidup di dalam sebuah dunia busuk – Hawa waktu itu berada di dunia yang murni – tidak ingin melanggar kemurniannya, bahkan tidak juga dengan sebuah pemikiran yang berkaitan dengan dosa. Ia tahu bahwa dosa itu ada. Ia melihat berbagai bentuk mengerikan dan akibat-akibatnya. Ia melihatnya semua, termasuk yang paling mengerikan: deicide. Tetapi ia mengetahui mereka semua semata-mata untuk menebus mereka dan untuk menjadi, selamanya, sang Perempuan yang memiliki belas kasih pada para pendosa dan berdoa bagi penebusan mereka.
Pemikiran ini menjadi sebuah pengantar bagi semua hal yang kudus yang Aku berikan untuk keuntunganmu dan kesejahteraan banyak orang.>>

Abaeterno: Dari Keabadian
Deicide: Pembunuhan Tuhan
========

Bergabunglah untuk mendapat cuplikan tulisan Maria Valtorta di e-mail anda: http://groups.yahoo.com/group/penayesus/
Atau cuplikan tulisan dapat dilihat di: http://www.penayesus.blogspot.com/
Fanpage facebook: http://www.facebook.com/MariaValtortaBahasaIndonesia

No comments:

Post a Comment