Sunday, December 30, 2012

4. Dengan Sebuah Kidung Anna Mengumumkan Bahwa Ia Adalah Seorang Ibu


4. Dengan Sebuah Kidung, Anna Mengumumkan Bahwa Ia Adalah Seorang Ibu

24 Agustus 1944

            Aku melihat rumah Yoakim dan Anna sekali lagi. Tidak ada yang berubah di dalamnya, dengan pengecualian bahwa ada banyak ranting-ranting dipenuhi bunga-bunga, ditempatkan di dalam amphora di sana-sini, pastilah buah meranum di pohon-pohon kebun buah, semuanya bermekaran: sebuah awan bervariasi dari putih salju sampai warna merah koral tertentu.
            Juga pekerjaan Anna berbeda. Pada dua alat tenun yang lebih kecil ia sedang menenun kain linen yang indah dan ia bernyanyi, menggerakkan kaki-kakinya sesuai dengan ritme lagu itu. Ia bernyanyi dan tersenyum. Pada siapa? Pada dirinya sendiri, pada sesuatu yang ia sadari berada di dalam dirinya.
            Aku telah menulis secara terpisah lagu pelan namun indah, agar aku dapat mengikutinya, sebab ia mengulangi lagu ini beberapa kali seperti ia bersukacita di dalamnya. Ia menyanyikannya lebih dan lebih keras lagi dan dengan kepastian, seperti seseorang yang menemukan sebuah melodi di dalam hatinya dan pada mulanya berbisik pelan dan kemudian, karena semakin yakin, menjadi semakin cepat dengan nada yang lebih tinggi. Lagu yang pelan namun indah (yang aku catat, sebab lagu itu begitu manis di dalam kesederhanaannya) berbunyi:
           
Kemuliaan Kepada Allah Maha Kuasa Yang memiliki kasih bagi anak-anak Daud. Kemuliaan kepada Allah!
            Rahmat Yang Maha Kuasa telah mengunjungi aku dari Surga
            Pohon tua telah menghasilkan sebuah ranting baru dan aku diberkati.
            Pada Pesta Cahaya-cahaya harapan menebarkan semaian;
            Kini harum-haruman Nisan melihatnya bertumbuh.
            Bagai sebuah pohon almond dagingku dihiasi bunga-bunga musim semi
            Pada waktu malam ia mendapatkan bahwa ia mengandung buahnya.
            Pada ranting itu ada sebuah mawar, di sanalah sebuah apel yang termanis.
            Ada sebuah bintang terang, seorang anak kecil polos.
            Ada sukacita dari rumah, dari suami dan istri.
            Terpujilah Tuhan, Allahku, Yang memiliki belas kasih bagiku.
            CahayaNya berkata kepadaku: “Sebuah bintang akan datang padamu.
            Mulia, mulia! MilikMulah yang akan menjadi buah dari pohon ini.
            Yang pertama dan terakhir, kudus dan murni sebagai sebuah pemberian dari Allah.
            MilikMu itulah dan semoga sukacita dan damai datang ke bumi.
            Terbanglah, menjemput. Kencangkanlah benang bagi kain sang bayi.
            Sang bayi akan dilahirkan. Semoga nyanyian hatiku naik pada Tuhan
[menyanyikan puji-pujian.>>

            Yoakim datang ketika Anna hendak mengulangi nyanyian itu untuk ke-empat kalinya. “Apakah engkau sedang gembira, Anna? Engkau terlihat seperti seekor burung di musim semi. Nyanyian apakah itu? Aku tidak pernah mendengar orang menyanyikannya. Berasal dari manakah itu?”
            “Dari hatiku, Yoakim.” Anna berdiri dan sekarang berjalan menuju suaminya, tersenyum dengan gembira. Anna terlihat lebih mudah dan lebih cantik dari biasanya.
            “Aku tidak tahu bahwa kau seorang penyair” ucap suaminya sambil melihat padanya dengan rasa kagum yang nyata. Mereka tidak terlihat seperti pasangan tua. Di dalam tatapan-tatapan mereka ada keceriaan pasangan-pasangan muda. “Aku datang dari ujung kebun buah ketika aku mendengar engkau bernyanyi. Selama bertahun-tahun aku tidak mendengar suaramu, bagaikan sebuah merpati kura-kura yang sedang jatuh cinta. Sudikah engkau mengulanginya lagi untukku?”
            “Aku akan mengulanginya lagi bahkan jika kau tidak memintanya. Anak-anak Israel selalu mempercayakan nyanyian-nyanyian untuk jeritan-jeritan yang tulus akan harapan, sukacita dan sakit mereka. Aku mempercayakan sebuah nyanyian untuk mempercayakan sebuah tugas untuk berkata pada diriku dan engkau sebuah sukacita besar. Ya, juga untuk berkata pada diriku sendiri sebab hal ini adalah sesuatu yang besar yang bahkan aku kini yakin akan hal itu, tetapi tampaknya bagiku seolah tidak nyata...”, dan ia mulai bernyanyi lagi. Ketika ia sampai pada syair: “Pada ranting itu ada sebuah mawar, di sanalah sebuah apel yang termanis. Ada sebuah bintang terang...” nada suara kontralto-nya yang bagus pertama-tama bergetar, kemudian terpecah, dan dengan tangisan sukacita ia melihat Yoakim dan membuka tangannya dan berkata: “Aku adalah seorang ibu, sayangku!” Dan Anna bersandar pada dada Yoakim, di antara lengan-lengan yang terbuka dan kini memeluk istrinya yang bergembira. Ini adalah pelukan yang paling murni dan bahagia yang pernah kulihat di dalam hidupku, murni dan membara di dalam kemurniannya.
            Dan sebuah protes lembut dibisikkan pada rambut abu-abu Anna: “Dan kau tidak mengatakannya padaku?”
            “Karena aku ingin memastikannya. Setua aku... tahu bahwa aku adalah seorang ibu... aku tak percaya hal itu benar... aku tidak ingin memberikanmu kekecewaan yang paling pahit. Sejak akhir Desember aku telah merasakan bahwa rahimku telah menjadi baru dan aku mengandung, seperti yang kukatakan, sebuah ranting baru. Tetapi sekarang pada ranting itu benar-benar ada buah... Lihat? Linen ini untuk ia yang akan datang.”
            “Bukankah itu linen yang kau beli di Yerusalem pada bulan Oktober?”
            “Ya, benar. Kucampur tenun ketika aku sedang menunggu... dan sedang berharap. Aku menunggu karena hari terakhir saat aku berdoa di Bait Allah, aku berada sedekat mungkin bagi seorang wanita di Rumah Tuhan, dan waktu itu sudah malam... aku ingat bahwa aku berkata: “Sedikit lagi, sedikit lagi”. Aku tidak dapat menarik diri dari tempat itu tanpa menerima rahmat! Ya, dalam keadaan yang semakin gelap, dari dalam tempat suci, dimana aku sedang melihat dari kedalaman jiwaku, untuk memperoleh persetujuan dari Tuhan yang selalu hadir, aku melihat sebuah cahaya, sebuah pancaran cahaya yang indah. Seputih bulan namun di dalamnya ada semua terang mutiara-mutiara dan batu-batu permata yang ada di dunia. Tampaknya itulah satu dari bintang-bintang berharga akan sang Cadar, bintang-bintang diletakkan di bawah kaki-kaki Kerubim telah terlepas dan terang dengan sebuah cahaya supernatural... tampaknya melebih Cadar kudus itu, berasal dari Kemuliaan itu sendiri, sebuah api segera datang dengan cepat kepadaku dan saat menembus udara, ia bernyanyi dengan sebuah suara surgawi mengumandangkan: “Semoga apa yang kauminta, datang padamu”. Itulah mengapa aku bernyanyi: “Sebuah bintang akan datang padamu”. Anak apa yang akan menjadi milik kita, karena ia menyatakan dirinya sendiri sebagai cahaya sebuah bintang di dalam Bait Allah dan di dalam Pesta Cahaya-cahaya berkata: “Aku-lah”? Bagaimanakah kita akan menamai mahkluk kita ini, yang aku dapati berbicara padaku di dalam rahimku semanis melodi air-air, dengan detak jantung kecilnya berulang-ulang seperti jantung merpati-kura-kura yang sedang dipegang orang?”
            “Jika itu anak laki-laki, kita namai Samuel... Jika anak perempuan, Bintang. Kata yang menghentikan nyanyianmu untuk memberikanku kebahagiaan mengetahui bahwa aku adalah seorang ayah. Bentuk yang dinyatakannya sendiri di bayangan kudus Bait Allah.”
            “Bintang. Bintang kita, karena, aku sendiri tidak tahu mengapa, tetapi aku pikir ini adalah anak perempuan. Aku berpikir belaian lembut yang sedemikian manisnya hanya mungkin datang dari anak perempuan yang paling manis. Sebab aku tidak terbebani karenanya, tidak ada rasa sakit. Dialah yang mengambil aku dari sebuah jalan berbunga-bunga biru, seolah aku didukung oleh para malaikat kudus dan bumi telah menjauh... Aku selalu mendengar para wanita berkata bahwa mengandung dan melahirkan itu menyakitkan. Tetapi aku tidak merasakan sakit. Aku merasa kuat, muda, dan lebih segar dibandingkan saat aku mempersembahkan padamu keperawarananku saat mudaku dahulu. Putri Tuhan – sebab mahkluk ini dilahirkan dari orangtua yang mandul, lebih merupakan milik Tuhan daripada milik kita – ia tidak memberikan rasa sakit pada ibunya. Ia hanya memberikan damai dan berkat-berkat: buah-buah akan Tuhan, Ayahnya yang sejati.”
            “Maria, jadi, kita akan memanggilnya demikian! Bintang dari laut, mutiara, kebahagiaan kita. Nama dari wanita hebat pertama di Israel. Tetapi ia tidak pernah berdosa melawan Allah dan hanya bagiNya saja ia akan memberikan nyanyian-nyanyiannya, sebab ia dipersembahkan bagiNya: sebagi korban sebelum dilahirkan.”
            “Ya, ia dipersembahkan bagiNya. Laki-laki atau perempuan, apapun itu, setelah bersukacita selama tiga tahun bagi mahkluk kita, kita akan memberikannya kepada Allah. Korban-korban kita sendiri dengannya, untuk kemuliaan Tuhan.”
-------------------

            Yesus berkata:
            “Kebijaksanaan, setelah menerangi mereka dengan mimpi-mimpi di malam hari, telah turun “nafas dari  kuasa Tuhan, ciptaan murni akan kemuliaan Yang Maha Kuasa”, dan menjadi Sabda bagi yang mandul. Ia, yang telah melihat waktu penebusanNya telah dekat: Aku, Kristus, cucu Anna, hampir 50 tahun kemudian, dengan cara ini sang Sabda, akan mengerjakan mukjizat-mukjizat kepada wanita-wanita yang mandul, yang sakit, yang kerasukan, yang terbuang dan semua kemalangan-kemalangan dunia.
            Namun sementara itu, untuk sukacita memiliki seorang Ibu Aku membisikkan sebuah kata misterius di dalam bayangan Bait Allah yang berisikan harapan-harapan Israel, Bait Allah yang sekarang berada di ujung akhir kehidupannya, sebab sebuah Bait Allah yang baru dan sejati akan datang ke bumi, tidak lagi berisi harapan-harapan akan satu bangsa, tetapi kepastian Firdaus bagi orang-orang di seluruh dunia, dan selama berabad-abad dan berabad-abad sampai akhir dunia. Dan Sabda ini mengerjakan mukjizat dengan membuat subur yang mandul. Dan juga mukjizat yang memberikan aku seorang Ibu, Yang tidak hanya memiliki sifat yang terbaik, juga alami, dilahirkan dari dua para kudus, mahkluk unik, yang memiliki jiwa baik yang tidak dimiliki oleh kebanyakan orang, tidak hanya terus menerus meningkatkan kebaikan karena niat baiknya, tetapi juga sebuah tubuh yang dikandung tanpa noda, sebuah jiwa yang dikandung tanpa noda.
            Engkau telah melihat keterusan generasi jiwa-jiwa dari Tuhan. Sekarang pikirkan apakah yang  menjadikan keindahan jiwa ini yang Bapa senang melihatnya sebelum waktu ada, yang membentuk kesukaan bagi Trinitas, yang Trinitas rindukan untuk menghiasinya dengan pemberian-pemberianNya, memberikan baginya DiriNya sendiri. Oh! Maria yang terkudus yang Tuhan ciptakan bagi DiriNya sediri dan kemudian bagi keselamatan manusia! Yang mengandung Juru Selamat, Engkaulah keselamatan yang pertama. Firdaus yang hidup, dengan senyummu engkau mulai menguduskan dunia.
            Jiwa itu diciptakan untuk menjadi Ibu Tuhan! Dimana pancaran vital ini diturunkan dari denyut yang lebih hidup akan Tiga rangkai Kasih dari Trinitas, para malaikat bersukacita karena Firdaus tidak pernah melihat sebuah cahaya yang lebih terang. Seperti sebuah kelopak mawar surgawi, sebuah kelopak mistikal dan berharga yang adalah sebuah permata dan sebuah nyala api, nafas Tuhan turun untuk memberikan kehidupan kepada sebuah tubuh yang sangat berbeda daripada yang lainnya. Ia turun begitu penuh kuasa dengan kesungguhannya sehingga Kesalahan tidak akan mencemarinya, ia datang melalui surga-surga dan melekatkan DiriNya sendiri ke dalam satu rahim kudus.
Dunia memiliki Bunga-bunganya, tetapi belum mengetahuinya, Bunga sejati, unik yang mekar abadi: bunga lili dan mawar, melati dan violet yag harum manis, helianthus dan cyclamen berpadu bersama dan dengan mereka semua bunga-bunga di bumi menjadi satu hanya satu Bunga: Maria, yang padanya setiap rahmat dan kebajikan dikumpulkan bersama.
            Pada bulan April tanah Palestina terlihat seperti sebuah taman besar dan keharuman dan warna-warna menyukakan hati orang. Tetapi yang paling indah adalah Mawar yang masih belum diketahui. Ia telah sedang berbunga bagi rahasia Tuhan di dalam rahim ibunya, sebab IbuKu telah mengasihi sejak ia dikandung. Tetapi hanya saat anggur memberikan darahnyalah hal itu menghasilkan wine dan bau-bauan manis yang keras memenuhi halaman-halaman dan tercium hidung, ia akan pertama-tama tersenyum kepada Tuhan dan kemudian kepada dunia, berkata dengan senyumannya yang paling polos: “Inilah, Aggur yang akan memberikanmu anggur-anggur berlimpah untuk diperas di dalam perasan wine, sehingga ia akan menjadi obat abadi bagi penyakitmu, berada di antaramu”.
            Aku berkata: “Maria telah mengasihi sejak ia dikandung!” Apakah yang telah memberikan cahaya dan pengetahuan bagi jiwa? Rahmat. Apakah yang menyingkirkan Rahmat? Dosa asal dan abadi. Maria, yang dikandung tanpa noda, tidak pernah hilang dari ingatan Tuhan, dari kedekatan denganNya, KasihNya, CahayaNya, KebijaksanaanNya. Dengan demikian ia dapat mengerti dan mengasihi saat ia masih membentuk daging, sebuah jiwa yang dikandung tanpa noda terus mengasihi.
            Nanti, Aku akan membiarkanmu berkontemplasi secara mental dengan kedalaman keperawanan Maria. Engkau akan memiliki sebuah mantra kenikmatan surgawi, dimana Aku mengijinkanmu untuk memikirkan keabadian kami. Sementara ini pikirkanlah perihal bagaimana mengandung sebuah mahkluk yang tanpa Noda yang menyingkirkan seseorang dari Tuhan,  memberikan sang ibu sebuah kepandaian superior dan membuatnya menjadi seorang nabi baginya, walaupun ia dikandung dengan cara manusia yang alami. Sang nabi bagi putrinya, yang ia sebut: “Putri Tuhan”. Dan pikirkanlah apa yang akan terjadi jika seorang anak tak bersalah dikandung oleh Orangtua pertama, sebagaiman Tuhan menghendaki.
            Manusia, engkau menyatakan bahwa engkau ingin menjadi manusia super (superman), dan dengan kejahatan-kejahatanmu engkau hanya menjadi iblis super (superdemon), tidak menginginkan lebih dari apa yang Tuhan telah berikan untukmu dan yang sedikit kurang dari yang tak terbatas. Sehingga dengan demikian, di dalam sebuah evolusi menuju kesempurnaan, engkau akan dapat menghasilkan anak-anak yang akan menjadi manusia di dalam tubuh mereka dan anak-anak akan Kepandaian di dalam jiwa-jiwa mereka: pemenang-pemenang, kuat, raksasa-raksasa melampaui Setan, yang seharusnya sudah dikalahkan ribuan abad yang lalu sebelum jam dimana ia dipermalukan, dan semua kejahatan ada padanya.”

Merpati Kura-kura

Rumpun bunga Helianthus

Rumpun bunga Cyclamen


Nisan: adalah bulan di penanggalan Yahudi biasanya jatuh antara Maret dan April





Bergabunglah untuk mendapat cuplikan tulisan Maria Valtorta di e-mail anda: http://groups.yahoo.com/group/penayesus/
Atau cuplikan tulisan dapat dilihat di: http://www.penayesus.blogspot.com/

No comments:

Post a Comment