Monday, January 21, 2013

23 April 1943


23 April 1943
Jumat Agung Pagi4

                Yesus berkata:
                “Untuk memurnikan dunia, pertama kali BapaKu mengirimkan baptis air; kedua, IA mengirimkan baptis darah – dan betapa Darah itu! Tidak juga baptis yang pertama ataupun yang kedua berhasil membuat manusia menjadi putera-puteri Tuhan. Kini Bapa bersedih, dan untuk memusnahkan manusia IA membiarkan hukuman-hukuman neraka dilepaskan, karena manusia lebih memilih neraka daripada Surga, dan pemimpin mereka – Lucifer – menyiksa mereka dan memacu  mereka untuk mengutuki Kami sehingga mereka benar-benar menjadi putera-puterinya.
                Aku ingin datang untuk kedua kalinya untuk wafat, untuk menyelamatkan mereka dari kematian yang bahkan lebih mengerikan lagi… Tetapi BapaKu tidak mengijinkan Aku … KasihKu mengijinkannya, namun Keadilan tidak mengijinkannya. Keadilan mengetahui bahwa hal itu akan sia-sia. Jadi, Aku akan datang hanya pada saat terakhir. Namun celakalah bagi mereka yang melihat aku di waktu itu setelah memilih Lucifer sebagai tuan mereka! Tidak diperlukan senjata-senjata di dalam tangan para malaikatKu untuk memenangkan pertempuran melawan anti Kristus. PenampilanKU saja sudah cukup.
                “Oh, jika saja saat ini manusia mampu berbalik kepadaKU yang adalah Keselamatan! Aku tidak mengharapkan apa-apa, hanya ini saja, dan Aku menangis sebab Aku melihat tidak ada yang dapat membuat mereka mengangkat kepala mereka ke Surga, dimana Aku membuka tanganKu bagi mereka.
                “Menderitalah Maria, dan katakanlah kepada orang-orang baik untuk menderita guna menggantikan kemartiranKu yang kedua, dimana Bapa tidak ingin Aku melakukannya. Bagi setiap mahkluk yang mempraktekkan pengorbanan diri dikabulkanlah ia untuk menyelamatkan beberapa jiwa. Beberapa – dan tidaklah mengejutkan bahwa mereka yang diberikan penebusan kecil hanya sedikit saja yang ingat bahwa Aku, Penebus Ilahi,  di Kalvari, pada jam pengorbanan, mampu menyelamatkan sang penjahat, Longinus dan sangat, sangat sedikit lagi dari ratusan ribu orang hadir saat kematianKu…”

                Sebuah refleksi pada wacana yang dilaporkan padaku dimana disebutkan bahwa doa-doaku sungguh menjadi tempat bergantung [untuk mendapatkan pertolongan], karena telah dikenal bahwa apa yang aku minta telah dikabulkan.
                Hal itu tidak menyebabkan kesombonganku, namun rasa syukur yang mendalam kepada Tuhan, yang begitu baiknya telah mengijinkan aku mendapat kegembiraan bagi hati orang lain. Namun melihat para hati ini aku ingin berkata – dan aku akan berkata – bukan melalui jasaku-lah hal ini terjadi. Semua dapat memiliki kapasitas yang sama jika mereka menginginkannya. Tidak ada metode atau studi yang khusus tentang kuasa atas permintaan yang mendesak. Yang penting orang itu menjadikan hatinya sebuah palungan Bethlehem untuk menerima bayi Yesus dan ia  membuat  sebuah salib untuk menanggung Yesus sang Penebus. Jika kita menanggung Dia dengan cara itu – secara kokoh – kita menjadi bukan apa-apa namun pelengkap bagiNya, dan Dia sajalah tokoh utama dari segalanya. Rahasia untuk mendapatkan semua rahmat yang diberikan kepada kita yang tanpa jasa adalah secara ekslusif meniadakan diri kita di dalam Kristus, begitu utuh seperti mencampurkan kepribadian manusia kita dan mewajibkan Yesus untuk bertindak sendiri di setiap peristiwa. Yang hanya kita lakukan adalah membawakan kepada Dia suara-suara individual digabungkan dengan sebuah ciuman akan kasih. Selebihnya IA-lah yang akan melakukannya.
=======

Catatan Kaki:
4. Ini adalah diktean pertama yang diterima oleh Maria Valtorta. Marta Diciotti, yang tinggal bersama si penulis selama bertahun-tahun, menyatakan bahwa hal itu berlangsung sekitar siang hari pada tanggal 23 April 1943, Jumat Agung, dan bahwa Maria terkejut, menceritakan fakta ini kepadanya, dan memintanya untuk pergi dan membawanya kepada Pater Migliorini. Marta meninggalkan rumah itu dengan mencari taktik agar tidak membangkitkan keingintahuan ibu Maria yang adalah seorang wanita otoriter dan tidak berminat pada hal-hal keagamaan. Pater Migliorini segera datang dan tetap berbicara baik-baik dengan penulis yang lemah.


Bergabunglah untuk mendapat cuplikan tulisan Maria Valtorta di e-mail anda:http://groups.yahoo.com/group/penayesus/
Atau cuplikan tulisan dapat dilihat di: http://www.penayesus.blogspot.com/

No comments:

Post a Comment